Impression : RAPiJALi buku 1 (mencari), oleh Dee Lestari
Sejujurnya tidak ada penulis lain yang membuat aku begitu bersemangat. Kecuali Dee Lestari. Udah berapa aja buku yang beliau rilis, tapi selalu menyisakan kejutan di setiap kata TAMAT-nya. Seperti biasa bahasanya yang begitu renyah membuat aku rasa-rasanya malas berhenti membaca. Sehingga sebagian besar buku Dee Lestari selalu selesai kutandaskan dalam 3 hari dan paling lama 5 hari itu saja kalau sedang banyak pekerjaan.
Tak terkecuali buku Rapijali yang baru saja rilis buku satu dan dua nya. Lalu resmi 1-4 Desember 2021 ada pembukaan prapesan untuk Rapijali 3. Sebenarnya Rapijali adalah sebuah cerita bersambung yang dipublish oleh Mbak Dee via Karya Karsa. Kemudian dibukukan, atau bagaimanapun konsepnya. Saat ini Rapijali adalah sebuah seri buku.
Aku sempat membaca beberapa bab saat Mbak Dee belum merilis Rapijali menjadi sebuah buku. Namun tidak aku lanjutkan karena jelas berbayar, dan aku adalah manusia yang masih berpikir membeli hardcopy jauh lebih memuaskan. Pertengahan bulan november ini aku diberi kesempatan untuk membaca dan memiliki Rapijali buku 1. Sebenarnya ini adalah sebuah hadiah dari seorang teman yang tidak mungkin aku sebutkan disini. Tapi terimakasih banyak, karena buku ini salah satu gerbang yang membukakan banyak kesadaran akan diri ini. Karena tak lain dan tak bukan judul seri satu ini adalah "mencari". Merujuk kepada keresahan dan kegelisahan sebuah pencarian.
Rectoverso adalah versi lawas dari buku yang memiliki soundtrack, karya Dee juga. Rapijali hadir dengan versi lebih milenial, segala konflik dan masalah yang sangat kental khas anak muda. Tapi tetap dibawakan dengan berkelas dan bukan kaleng-kaleng. Soundtrack-nya terlalu indah, tidak bisa jika harus dilewatkan. Membaca buku ini sambil mendengarkan soundtrack-nya menjadi "deadliest combos" yg tiada dua.
Tokoh utamanya gadis eksentrik seperti biasa, layaknya karya-karya Dee yg lain. Tokoh utamanya selalu diluar dugaan kita, selalu unik, selalu melekat diingatan. Dalam Rapijali pemeran utamanya gadis bernama Ping. Yang memiliki sahabat bernama Oding, bila nama mereka digabung sebutan mereka menjadi Poding. Jujur aja aku jauh lebih suka kombinasi Ping dan Oding. Hehe entah mengapa jauh lebih lekat aja. But, no more spoiler guys.
Lagu "Awal Mula" dibawakan dengan menawan oleh Maudy Ayunda. Mewakili tanya yang ingin dijawab, dan segala resah tentang pencarian. Iwan Fals menjadi implementasi dari suara Yuda Alexander, kakek Ping. Menyanyikan lagu berjudul "Kinari", yang begitu hangat dan memikat. Terakhir Mawar De Jongh ft Adikara Fardy yang menyanyikan lagu "Rumah Yang Baru", sangat indah. Kalau boleh jujur, Rumah Yang Baru adalah lagu yang paling mewakili perasaanku ketika membaca Rapijali. Tapi sejujurnya memang semua lagu tersebut saling melengkapi satu sama lain karena memang memiliki jalinan alur cerita yang sama. Yaitu tentang kisah dari Rapijali itu sendiri.
Apakah mengaduk emosi? Boleh dibilang tidak semenyiksa Perahu Kertas yang bikin baca buku berasa ngiris bawang. Tapi Dee Lestari memang selalu sukses membawa pembaca untuk lebih dekat dengan tokoh fiksinya. Rasanya seperti berbicara dengan teman akrab sehari-hari dengan seloroh dan banyolan khas sehari-hari. Dan kurasa melalui celah itu juga Dee selalu membawa kita piknik sebentar lewat kepala kita.
Bagi para Adeection(nama penggemar Dee Lestari) mungkin tidak akan terlalu lama buat langsung ke toko buku dan beli buku ini. Tapi bagi yang masih awam tentang karya-karya Dee Lestari, ini adalah seri buku Dee Lestari yang menawan. Indah sekali. Jika boleh dibandingkan dengan salah satu seri Buku Dee Lestari yang terdahulu, Supernova. Yang notabene alur ceritanya begitu kompleks dan memang dibubuhi begitu banyak pemikiran yang 'out of the box' yang bikin kita rada mikir. Rapijali termasuk ringan, so cocok buat pembaca barunya Dee Lestari.
Sekian, selarik kata malam ini. Mungkin bisa aku sambung di review-review berikutnya. Selamat menikmati keindahan Rapijali yang tiada dua.
Dew.
Komentar
Posting Komentar