Bahagia Yang Aku Cari || Mindfulness Minimal Living


Hai, apa kabar kamu yang mungkin menunggu-nunggu update cuap-cuap ku di blog ini? Atau mungkin kamu sekadar nyasar ke blog ini atas restu semesta. Dunia sedang tidak baik-baik saja saat ini, banyak kabar duka dari saudara-saudara kita di luar sana. Tapi semoga kamu dan keluarga diberi kesehatan dan perlindungan dari-Nya selalu, ya. Aamiin.


Hari ini aku ingin cerita mengenai mindfulness. Apasih sebenarnya mindfulness itu. Secara bahasa, mindfulness artinya kesadaran. Ini merupakan salah satu meditasi untuk melatih seseorang lebih fokus terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. 

Namun dalam pandanganku sendiri, mindfulness itu tidak jauh-jauh dari pola hidup minimalis. Yang adalah pola hidup berkesadaran. Mari kita mulai dengan hal yang mendasari mengapa aku memilih untuk hidup dengan cara yang lebih minimalis. 


Boleh dibilang beberapa tahun terakhir ini banyak hal yang numpang lewat di dalam hidupku. Termasuk pengalamanku yang terlalu mengikuti tren dan gaya hidup orang lain. Pola hidup yang sebenarnya belum tentu cocok dengan aku. Aku tidak sedang memberatkan suatu pihak ya, atau menganggap bahwa pola hidup minimalis adalah pola hidup paling baik yang bisa kita jalani. Semua itu kembali pada kebutuhan pribadi kita sendiri. Mungkin juga, tidak semua orang cocok dengan gaya hidup minimalis ini. 


Ternyata mengambil waktu sebentar untuk sedikit menjauh dari kebisingan dunia membuat kita menyadari banyak hal. Aku malah menemukan ketenangan yang dulu selalu aku cari-cari. Dan ternyata ketenangan itu bagiku tidak berada di bawah ingar bingar kehidupan yang warna-warni. Melainkan dari kesendirian yang aku jalani beberapa waktu. Detox sosial media itu bagus untuk kesehatan mentalku beberapa waktu lalu. Karena terpapar kehidupan sosial media yang berwarna-warni ternyata membuat aku semakin gelisah dan semakin kehilangan arah. 


Dari hal itu lah aku mencoba untuk menemukan jawaban dari keresahanku itu. Secara tidak sengaja aku menemukan beberapa youtuber yang memberi aku pengetahuan baru, yaitu bagaimana memulai hidup yanh lebih minimal dan mindful. Beberapa youtuber itu adalah :

1. Fany Sebayang

2. Mindful Minimal

3. Malama Life

Ketiga youtuber ini sama sama membahas dan memperlihatkan bagaimana pola hidup dengan kesadaran penuh. Kalian boleh melihat-lihat channel youtube mereka. Karena benar-benar menenangkan sekali untuk ditonton. 


Aku memulai pola hidup minimalis dengan cara meminimalkan barang-barang yang aku punya. ± 4 tahun lalu aku adalah seorang pecinta makeup. Aku memiliki keinginan untuk mengkoleksi alat-alat maupun produk makeup, meski tidak sesuai dengan kebutuhan kita. Tidak jarang aku membeli barang-barang yang sama fungsinya, hanya berbeda brand ataupun harga. Meski ada yang lebih dari aku, tapi aku merasa di titik paling parah ketika aku memiliki 21 buah lipstik dan aku tidak tau bagaimana cara menghabiskannya. 


Kurasa 2020 menjadi titik balik bagi kita semua. Karena saat itu aku juga mengalami titik balik gila-gilaan dalam hidupku. Pandemi yg disebabkan virus corona, mengharuskan kita kehilangan kehidupan sosial kita. Sebagian besar dari kami pun kehilangan pekerjaan kami. Termasuk aku. Dan kondisi itu menyadarkan aku bahwa ternyata selama ini aku kurang bijak dalam mengelola keuangan. 


Aku melihat produk-produk makeup segambreng yang aku miliki. Sebagian sudah di ambang tanggal kadaluwarsa, dan sebagian besar lainnya harus rela terbuang sia-sia. Seperti ditampar kenyataan, bahwa itu semua dulunya uang yg aku kumpulkan dengan susah payah. Itu semua uang yang harusnya bisa aku tabung untuk menghadapi situasi-situasi tak terduga seperti saat pandemi. Dan perasaan perih itu lah yang mengilhami aku untuk mulai hidup yang lebih berkesadaran. Dan aku merangkum dalam 3 hal yang perlu kita perhatikan dalam memulai hidup yang lebih mindful dan minimal. Yaitu : 


1. Ketahui apa yang benar-benar kita butuhkan. Sadar akan kebutuhan kita yang paling esensial, membuat kita terhindar dari yang namanya impulsive buying. Yaitu kondisi ketika kita membeli barang tanpa tau makna dan fungsi yang sesungguhnya untuk diri dan hidup kita. Sering terjadi ketika kita membeli lipstik dengan warna yang sama seperti yang sudah kita miliki di rumah. Atau skincare yang membuat kita putih, padahal yang betul-betul kita butuhkan sebenarnya adalah kulit yang sehat dan terawat dengan baik. Itu cukup. Jadi mulai pilah-pilah lagi sesuai kebutuhan kita yang sesungguhnya. 

2. Hindari berhutang untuk gaya hidup. Di zaman yang serba cepat dan modern ini, kita diberi kemudahan untuk berhutang demi gaya hidup. Contohnya seperti marketplace online yang menyediakan opsi pembayaran paylater. Sadar atau tidak itu menumbuhkan habit "berhutang demi gaya hidup". Nafsu kita diberi makan, dan itu juga menjadi salah satu hal yang membuat kita kembali pada kebiasaan impulsive buying. Namun yang harus diingat kembali ketika hendak berhutang demi gaya hidup adalah bahwa kondisi kita mungkin tidak akan sama beberapa bulan kedepan. Mungkin ada kebutuhan dadakan atau lain sebagainya. Yang pada akhirnya hutang-hutang itu akan membuat keadaan kita jauh lebih buruk pada akhirnya. Bahaya sekali kan, jadi kita harus benar-benar mengetahui kebutuhan diri.

3. Jangan memaksakan diri untuk mengikuti trend. Lagi-lagi sosial media yang membuat kita merasa harus mengikuti hal-hal yang sedang viral pada saat ini. Konten yang viral berganti setiap minggu, begitupun trend fashion dan makeup yang akan selalu ada yang baru setiap bulan atau bahkan setiap minggu. Terkadang sebenarnya kita tidak membutuhkan baju baru atau barang baru cuma karena barang-barang itu sedang hits pada saat ini. Mungkin apa yang kita miliki masih bagus dan masih berfungsi dengan baik untuk kita. 


Pada intinya adalah, disini aku cuma ingin bilang bahwa bahagia yang sifatnya artificial pada akhirnya itu juga akan lekas memudar. Mungkin dengan mengadopsi gaya hidup minimalis ini tidak serta merta membuat kita merasakan bahagia yang sesungguhnya. Namun dengan hidup berkesadaran ini, mungkin kita akan dituntun untuk menemukan bahagia versi kita sendiri. 


Sekian cerita aku kali ini, mohon maaf jika agak panjang ya. Hehehe.. kalian bisa susbcribe blog ini supaya tidak ketinggalan cerita-cerita aku yang lain. Atau kalian bisa follos aku di instagram @catatandewio atau di akun pribadi aku @dewiointan aku tunggu komentar kalian yahh. Bye bye... ^_^



Komentar

Postingan Populer